Pendahuluan
Tujuan:
Tujuan dari ujicoba penanaman meranti pada areal Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) yaitu merehabilitasi hutan bekas tebangan dan meminimalisasi dampak pemanfaatan hutan (pemanenan kayu) agar pengelolaan hutan lestari dapat dapat tercapai.
Kondisi Umum Plot Penanaman dengan Pola Tanam Rumpang
Metode Pelaksanaan di Lapangan
1. Persiapan
2. Kegiatan lapangan meliputi;
identifikasi lapangan, teknis penyiapan lahan, teknis penanaman, pemeliharaan awal dan pemeliharaan lanjutan
Pembahasan
Kegiatan penanaman dengan pola rumpang di areal TPTI telah selesai dilaksanakan dengan total tanaman yang di tanam sebanyak 392 tanaman dengan jenis Shorea parvifolia. Shorea parvifolia dikenal dengan meranti merah dan termasuk salah satu jenis bahan baku industri perkayuan. Jenis ini secara alami tersebar di hutan-hutan tropis, salah satunya banyak ditemukan di areal kerja PT Intracawood Manufacturing. Maka dari itu, kegiatan penanaman di plot rumpang ini menggunakan jenis Shorea parvifolia karena ketersediaan bibit yang melimpah. Kegiatan penanaman ini dilakukan dengan tujuan untuk merehabilitasi lahan kosong areal yang kurang produktif dengan harapan memperbaiki kondisi hutan agar kelestarian hutan dapat tercapai.
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 1, plot rumpang dengan luasan 1 Ha terdapat 12 jalur. Jumlah tanaman setiap jalur tanaman berbeda-beda tergantung kondisi areal yang dapat ditanami sesuai kriteria penanaman dengan pola rumpang (Perdirjen No.12 Tahun 2018). Berikut desain hasil dari penanaman meranti di plot rumpang dengan jarak tanam 5 m x 5 m (Gambar 2). Diameter awal tanaman rata-rata sekitar 0.50 cm s.d. 0.60 cm dengan tinggi rata-rata sekitar 60 cm s.d. 80 cm. Data awal rata-rata diameter dan tinggi akan dijadikan acuan dalam pengukuran berikutnya. Tanaman di plot rumpang ini akan dilakukan monitoring pengukuran setiap 1 tahun sekali untuk didapatkan informasi mengenai pertumbuhan tanaman.
Dokumentasi kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan