ANALISIS SIFAT FISIK KIMIA TANAH PADA BLOK RKTPH 2022 TPTI

A. Tujuan

Tujuan  dari  kegiatan uji laboratorium sifat fisik kimia tanah  ini adalah untuk mengetahui konsentrasi hara makro : C- Organic, Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), sebagai upaya untuk  mengambil  langkah dan tindakan lanjutan dalam  rangka  menjaga produktivitas lahan.

B. Lokasi
Lokasi I : Petak 1146 , Lokasi II : Petak 1168, Lokasi III : Petak 1180 Blok RKT 2022 (TPTI)
C. Alat dan Bahan
  • Peralatan   yang   digunakan   : clinometer; ring sampel; cangkul/sandak; pisau; palu;  untuk mengambil sampel tanah utuh atau tanah tidak terganggu (undisturbed soil sample), 
  • Bor tanah; kantong plastik; pengambilan sampel tanah terganggu (disturbed soil sample);  tally sheet dan alat tulis menulis. 
  • Bahan atau sebagai obyek penelitian adalah tanah yang berada dibawah tegakan hutan alam sekunder
D. Prosedur Kegiatan
  1. Pengumpulan Data
  • Data  sifat  fisik  dan  kimia  tanah,  dengan menentukan lokasi  titik-titik  pengambilan sampel  tanah  ditentukan secara purposive sampling agar dapat memenuhi presentatif dari kawasan areal yang diamati pada masing-masing tingkat kelerengan yang berbeda,
  • Pengambilan sampel tanah  berupa sampel tanah utuh dan sampel tanah terganggu.

    2. Pengolahan dan Analisa Data
  • Pengolahan dan Analisis data sifat Fisik Kimia Tanah bekerjasama dengan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan.

E. Hasil Kegiatan

Dari  hasil  analisa  secara  teknis  di  laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan dan  pengamatan secara kualitatif di lapangan diperoleh data sifat fisik dilokasi pengamatan seperti pada Tabel 1 di bawah ini : 



F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
  • Kandungan C-Organic tanah pada lokasi Penelitian berkisar 0,85 – 1,98 % dan termasuk dalam kriteria rendah. Factor yang menyebabkan ketersediaan C-Organic tanah rendah kemungkinan disebabkan karena terjadi pencucian dan akibatnya bahan organik kurang tersedia. Jumlah kandungan bahan organik sangat ditentukan oleh faktor kedalaman tanah dan tekstur tanah itu, dan semakin tinggi kandungan liat suatu titik tanah maka semakin rendah kandungan bahan organiknya. 
  • Kandungan N-Total tanah pada lokasi Penelitian berkisar 0,15 – 0,21 % dan termasuk dalam kriteria rendah s.d rendah. Factor yang menyebabkan ketersediaan N-Total tanah rendah kemungkinan disebabkan oleh rendahnya bahan organik yang terdapat pada lokasi tersebut. 
  • Kandungan fosfor (P205) tanah pada lokasi penelitian memiliki kandungan fosfor yang rendah yaitu berkisar 6,65 ppm – 10,37 ppm. Fosfor berperan dalam pembelahan sel, pembentukan bunga buah dan biji, mempercepat pematangan, batang tidak mudah roboh dan perkembangan akar. 
  • Kandungan Kalium (K20) tanah pada lokasi penelitian memiliki kandungan kalium rendah s.d sedang yaitu berkisar 19,14 – 31,52 me/100 gr. Dengan demikian tanaman di daerah ini cukup mendapatkan suplai unsur hara kalium yang memadai baik bagi ertumbuhan maupun produksi. 
  • Kandungan Kalsium (Ca) tanah pada lokasi penelitian mempunyai kandungan kalsium sedang s.d tinggi yaitu berkisar 8,12 – 11,28 me/100 gr, Kalsium (Ca) karena merupakan kation yang paling cocok untuk mengurangi kemasaman atau menaikan pH tanah. 
  • Kandungan Magnesium (Mg) tanah diketahui bahwa tanah di lokasi penelitian mempunyai kandungan Magnesium (Mg) rendah s.d sedang yaitu berkisar 0,59 – 1,42 me/100 gr, Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Maka kecukupan magnesium (Mg) dalam tanaman sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses fotosintesis. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA DI PT INTRACAWOOD MANUFACTURING

Se-usai melaksanakan kegiatan Penanaman Pohon Serempak Tahun 2024 bersama  Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan Republik Indonesi...