Seri KajianSosial, Ekspedisi Sungai Elor>>>>>>>>Bagian 3


Sebuah Catatan Pengetahuan Tradisional
“Nyamba”… Sebuah Ritual Instrument Unik Dalam Mencapai Kesepakatan Partisipatif di Kehidupan Suku Dayak Brusu dan Punan
Oleh :Eka Kusdiandra W (Tim Ekspedisi Sungai ElorKawasan HCVF Intracawood manufacturing)


“Kata  Sepakat”akhirnya dikumandangkan dan disampaikan dalam sebuah pertemuan antara kedua belah pihak. Setelah bersalaman dan tidak ada satu pun pihak yang dirugikan maka ditandai dengan ritual selanjutnya yaitu upacara adat memanggil atau mengumpulkan untuk minta ijin,  itulah yang disebut “nyamba”. Itulah narasi singkat yang diperoleh antara tim sosial PT. IntracaWood Manufacturing saat berkunjung kesebuah desa untuk meminta ijin melakukan kegiatan masuk hutan dan beraktivitas di hutan tersebut dalam sebuah RKT baru. 
                “Nyamba” dilakukan sebagai bentuk upacara untuk masuk kewilayah suatu desa yang menjadi wilayah sebuah RKT berjalan. PT. IWM mempunyai kebiasaan untuk meminta ijin kewilayah desa tertentu dimana lokasi RKT tersebut terletak di wilayah desa setempat. Tujuan dari meminta ijin tersebut adalah :

  1. Menghormati hak hak adat masyarakat setempat
  2. Memperoleh kesepakatan secara partisipatif untuk menyelesaiakan suatu penyelesaian masalah
  3. Menjaga hubungan baik antara perusahaan dan      masyarakat
Upacara nyamba dilaksanakan di 2 lokasi yaitu di tempat wilayah desa setempat dan di hutan dimana tempat kita bekerja. Kebutuhan upacara disediakan oleh perusahaan dan masyarakat beserta pihak perusahaan beramai ramai menuju tempat lokasi upacara dilaksanakan. Alat alat perlengkapan upacara antara lain :
  1. Kain segi empat berbagai warna
  2.  Telur ayam
  3.  Ayam putih
  4. Minyak wangi
  5. Nasi kuning
  6. Rokok dan sirih 
  7. Sedangkan di desa disediakan selamatan dalam bentuk makan bersama
Acara  ritual ini biasanya dilakukan dalam waktus ehari penuh. Dalam upacara nyamba pemuka tokoh adat yang merangkap sebagai pembaca doa  akan membacakan doa tentang keselamatan dan ijin kepada roh yang menurut kepercayaan masyarakat sebagai penjaga hutan.  Doa diucapkan     secara lantang semua peserta terdiam hikmat mendengarkan satu persatu doa yang dipanjatkan.  Uniknya ayam putih tidak disembelih sebagai mana umumnya namun dilepas begitu saja dan diberi makan nasi kuning serta dioles minyak wangi. Tidak lupa bendera warna warni dipasang pada tiang tiang yang telah dibuat dan disusun sedemikian rupa.  Akhirnya acara nyamba terselesaian dengan baik,  “Nyamba”… Sebuah Ritual Instrument Unik Dalam Mencapai Kesepakatan Partisipatif di Kehidupan Suku Dayak Brusu dan Punan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan

PELANTIKAN ANGGOTA BARU SAKA WANABAKTI TAHUN 2024 PBPH PT. Intracawood Manufacturing bersama Pramuka Satuan Karya (SAKA) Wanabakti Kwartir R...