Sebuah Catatan Pengetahuan Tradisional
“Nyamba”… Sebuah Ritual Instrument Unik Dalam Mencapai Kesepakatan Partisipatif
di Kehidupan Suku Dayak Brusu dan Punan
Oleh :Eka Kusdiandra W (Tim Ekspedisi Sungai
ElorKawasan HCVF Intracawood manufacturing)
“Kata Sepakat”akhirnya dikumandangkan
dan disampaikan dalam sebuah pertemuan antara kedua belah pihak. Setelah bersalaman
dan tidak ada satu pun pihak yang dirugikan maka ditandai dengan ritual
selanjutnya yaitu upacara adat memanggil atau mengumpulkan untuk minta ijin, itulah yang disebut “nyamba”. Itulah narasi singkat yang diperoleh antara tim sosial
PT. IntracaWood Manufacturing saat berkunjung kesebuah desa untuk meminta ijin melakukan
kegiatan masuk hutan dan beraktivitas di hutan tersebut dalam sebuah RKT
baru.
“Nyamba” dilakukan sebagai bentuk
upacara untuk masuk kewilayah suatu desa yang menjadi wilayah sebuah RKT
berjalan. PT. IWM mempunyai kebiasaan untuk meminta ijin kewilayah desa tertentu
dimana lokasi RKT tersebut terletak di wilayah desa setempat. Tujuan dari meminta
ijin tersebut adalah :
- Menghormati hak hak adat masyarakat setempat
- Memperoleh kesepakatan secara partisipatif untuk menyelesaiakan suatu penyelesaian masalah
- Menjaga hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat
Upacara nyamba dilaksanakan
di 2 lokasi yaitu di tempat wilayah desa setempat dan di hutan dimana tempat kita
bekerja. Kebutuhan upacara disediakan oleh perusahaan dan masyarakat beserta pihak
perusahaan beramai ramai menuju tempat lokasi upacara dilaksanakan. Alat alat perlengkapan
upacara antara lain :
- Kain segi empat berbagai warna
- Telur ayam
- Ayam putih
- Minyak wangi
- Nasi kuning
- Rokok dan sirih
- Sedangkan di desa disediakan selamatan dalam bentuk makan bersama
Acara ritual ini biasanya dilakukan dalam waktus ehari
penuh. Dalam upacara nyamba pemuka tokoh adat yang merangkap sebagai pembaca doa akan membacakan doa tentang keselamatan dan ijin
kepada roh yang menurut kepercayaan masyarakat sebagai penjaga hutan. Doa diucapkan secara lantang semua peserta terdiam hikmat
mendengarkan satu persatu doa yang dipanjatkan.
Uniknya ayam putih tidak disembelih sebagai mana umumnya namun dilepas begitu
saja dan diberi makan nasi kuning serta dioles minyak wangi. Tidak lupa bendera
warna warni dipasang pada tiang tiang yang telah dibuat dan disusun sedemikian rupa. Akhirnya acara nyamba terselesaian dengan baik,
“Nyamba”…
Sebuah Ritual Instrument Unik Dalam Mencapai Kesepakatan Partisipatif di
Kehidupan Suku Dayak Brusu dan Punan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan