EVALUASI PEMANTAUAN EROSI PADA BLOK TPTII TAHUN 2010 (METODE STICK)

A. PENDAHULUAN

Ciri-ciri tanah yang mengalami kerusakan dapat dilihat dari sifat dasar tanah yang mencakup sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sifat dasar tanah ini menentukan kemampuan tanah dalam menyediakan air dan unsur hara yang cukup untuk kehidupan.
Kerusakan lahan akibat erosi yang paling nyata adalah terangkutnya lapisan tanah (top soil), yang merupakan salah satu dampak kegiatan pengelolaan hutan di areal PT Intracawood Manufacturing.

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemanfaatan hasil hutan terhadap kondisi tanah serta untuk mengetahui tindakan yang diperlukan guna meminimalisir laju erosi maka PT Intracawood Manufacturing melakukan kegiatan pemantauan laju erosi.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

1. Plot erosi dibuat pada bekas jalan sarad dengan topografi yang berbeda yaitu datar (0 – 8%) sedang (8 – 25%) dan curam (> 25%).
2. Plot erosi berbentuk persegi panjang ukuran 2 m x 10m
3. Stick ukur ditanam sedalam 30 cm dari permukaan tanah dengan jarak 0,5 x 0,5 cm, beri tanda batas permukaan tanah dengan cat.
4. Pada masing-masing plot di pasang 15 buah stick ukur.


B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Rata-rata laju erosi yang terjadi pada bekas jalan sarad (solum tanah 30 – 60 cm) sebesar 58.88 ton/ha/thn
2. Besar laju erosi yang terjadi berdasarkan Hammer masuk dalam klas III : Berat (15 – 60 ton/ha/thn), sedang menurut Morgan dan Fenny masuk dalam klas Ringan (15 – 60 ton/ha/thn)
3. Faktor yang paling berpengaruh adalah tingginya curah hujan (antara 250 – 400 mm/bln) serta topografi yang curam (> 25%)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan