ANALISIS LAJU SEDIMENTASI TAHUN 2006 -2010

A. PENDAHULUAN

Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen hasil pelapukan dan pengikisian oleh air, angin atau gletser ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut.
Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya sedimentasi antara lain; 1. Pengubahan bentuk bentang alam, 2. Exploiasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak; 3. Proses dan kegiatan yang secra potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan dan kemerosotan sumberdaya.
Dengan melaksanakan kegiatan pemantauan /pengukuran sedimentasi maka akan dapat mengetahui besar kecilnya sedimentasi disuatu DAS terutama daerah yang terkena dampak penebangan, sebagai perbandingan besar kecilnya erosi sebelum , saat dan sesudah penebangan dan untuk mengetahui apakah kegiatan penebangan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang ada atau tidak.


B. TEKNIS PELAKSANAAN

1. Pengukuran sedimentasi dilaksanakan sebelum, saat dan sesudah penebangan.
2. Siapkan alat pengambil sampel (Sediment sampling)
3. Masukkan kedalam air kedalaman 0.4< x<0.8 m dari dasar sungai dengan waktu yang sama. 4. Ambil air tersebut dan beri label untuk dianalisis lebih lanjut. 5. Siapkan sampel air dengan volume 20 ml. 6. Lakukan penyaringan dengan kertas saring/ash net dengan berat kosong. 7. Masukkan kertas saring dalam oven dngan suhu 105oC 8. Ambil sampel dan timbang ulang (berat kering sampel dan kertas saring) 9. Masukkan dalam perhitungan



C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kisaran residu terlarut (Cs) sebelum penebangan antara 0.3333 gr/lt -0.731 gr/lt, Saat penebangan antara 0.500 gr/lt – 2.433 gr/lt dan setelah penebangan antara 0.500 gr/lt – 1.6000 gr/lt.
2. Residu terlarut paling besar terjadi saat penebangan di blok RKT 2006yang hasilnya melebihi baku mutu (SK Gub. Kaltim >1.5 gr/lt).
3. Secara keseluruhan sedimentasi yang terjadi di areal PT Intracawood Manufacturing masih diambang batas yang ditetapkan, walaupun begitu kadar sedimentasi yang ada mempunyai kecenderungan semakin besar jika tidak segera dilakukan tindakan pengelolaan lingkungan misalnya penerapan sistem RIL (Reduce Impact Logging), penanaman cover crop dan penanaman tanaman penutup lahan lainnya khususnya pada areal terbuka; bekas TPn dan kanan kiri jalan angkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan