Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Siti Nurbaya,
mengukuhkan Xylarium Bogoriense 1915 yang dikelola oleh Puslitbang Hasil
Hutan menjadi No.1 dunia dengan menandatangani prasasti deklarasi
Xylarium Bogoriense di gelaran kegiatan agenda sinergi nasional Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH), dunia usaha, masyarakat dengan dukungan
teknologi untuk hutan mensejahterakan masyarakat di Hutan Pinus
Mangunan, Yogyakarta, 28 September 2018.
Kepala Pusat Litbang Hasil Hutan menginfomrasikan bagaimana proses contoh kayu dikumpulkan, yaitu dikumpulkan oleh para peneliti, pejabat kehutanan daerah, panglong, administrator, dinas kehutanan, perguruan tinggi, Perhutani, Inhutani, KPH, HPH/HTI, industri, dan perorangan sejak tahun 1914 hingga saat ini.
Acara agenda sinergi nasional ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri kurang lebih 5.500 orang yang terdiri dari Pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Asosiai, Koperasi, KPH, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), UMKM dan swasta.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan, “kita harus bersyukur
bahwa hutan Indonesia tidak hanya berperan mengurangi emisi karbon dan
menjaga keseimbangan lingkungan sebagai paru-paru dunia, namun juga
menjadi sumber kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.” Berbagai produk
kehutanan baik kayu maupun non-kayu memiliki nilai ekonomi yang tinggi
seperti block log, plywood, vinyl, hingga madu, gula aren, kopi, teh,
sutera, bahkan sektor wisata alam.
Alexandro, penerima beasiswa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan