HASIL PENELITIAN PERHITUNGAN KARBON


Kementerian Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Besar Penelitian Dipterocarpa Samarinda telah mempublikasikan hasil penelitian Pengembangan Perhitungan Emisi GRK Kehutanan (Inventory) Perhitungan Karbon Untuk Perbaikan Faktor Emisi dan Serapan GRK Kehutanan Pada Hutan Alam Tanah Mineral. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan pengukuran dan pendugaan potensi dan kandungan karbon pada hutan alam tanah mineral.

Berikut adalah ringkasan hasil penelitian.
 
A. Latar Belakang

Untuk mendukung implementasi REDD di Indonesia diperlukan berbagai data dan informasi mengenai stok karbon untuk jenis/ekosistem Dipterocarpa. Memperhatikan fungsi hutan Dipterocarpa sebagai penyerap karbon serta untuk mengetahui jumlah karbon yang terserap oleh suatu kawasan hutan maka perlu dikembangkan metode - metode untuk perhitungan dan estimasi stok karbon yang biasanya di hitung melalui pendugaan biomasa pohon. 

B. Tujuan & Sasaran

Tujuan dan sasaran penelitian ini adalah untuk menghasilkan serta mengetahui persamaan allometrik spesifik spesies dan tempat tumbuh guna menduga biomassa diatas tanah jenis-jenis dipterocarpa di hutan alam Kalimantan.


C. Peneliti
  1. Rahimahyuni Fatmi Noor'an, S.Si
  2. Ali Rustami
  3. Murtopo Budiono
  4. Agung Suprianto

D. Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan di areal IUPHHK-HA PT. Intracawood Manufacturing.Berdasarkan administratif pemangkuan hutan areal PT. Intracawood Manufacturing berada pada tingkat Provinsi Kalimantan Timur termasuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Bulungan dan Malinau, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan pada tingkat kabupaten termasuk dalam wilayah kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Bulungan dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Malinau. Berada dalam DAS Sesayap dan DAS Sekatak serta beriklim type A menurut klasifikasi iklim Schimt & Ferguson (1952)

 E. Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan
  1. DBH pohon terkait erat dengan biomassa, dimana semakin besar diameter maka semakin besar biomassanya, hal ini dapat dijelaskan bahwa biomassa berkaitan dengan proses fotosintesis untuk pertumbuhan (diameter dan tinggi) sedangkan sisanya disimpan didalam batang.
  2. Pohon dengan jenis Shorea atrinervosa (marsolo) mempunyai nilai terbesar untuk biomassa bagian batangnya yaitu 36837.1012 kg atau sebesar 36.837 ton.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan

PELANTIKAN ANGGOTA BARU SAKA WANABAKTI TAHUN 2024 PBPH PT. Intracawood Manufacturing bersama Pramuka Satuan Karya (SAKA) Wanabakti Kwartir R...