EVALUASI RECAVERY VEGETASI PADA AREA BEKAS JALAN SARAD PADA BLOK RKT 2008 S/D 2011


EVALUASI RECAVERY VEGETASI PADA AREA
BEKAS JALAN SARAD 
              
     PADA BLOK RKT 2008 S/D 2011






PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING
FORESTRY DIVISION







A. MAKSUD DAN TUJUAN 
Kegiatan evaluasi recavery vegetasi pada area bekas jalan sarad di maksudkan untuk mengetahui perkembangan penutupan vegetasi pada area bekas jalan sarad  dan keragaman jenis vegetasi yang tumbuh di lokasi bekas jalan sarad pasca kegiatan pemanenan  Sedangkan Tujuan dari kegiatan ini adalah
    1. Untuk mengetahui komposisi jenis dan vegetasi dominan di blok RKT 2008,   2009, 2010 dan 2011. 
    2. Untuk mengetahui perkembangan penutupan vegetasi pada area jalan sarad pasca Pemanenan E+1, E+2 dan E+3B. 
        
B. METODOLOGI
1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 
Kegiatan pengamatan vegetasi dilaksanakan pada tanggal 14 Nopember 2012 s/d 17 Nopember 2012 di dalam areal IUPHHK-HA  PT.INTRACAWOOD  MANUFACTURING Pada Blok RKT 2008, 2009, 2010 dan 2011. 
2. Alat dan bahan

~ Meteran 50 m
~ Meteran besi 5 M, 
~ Phyban, 
~ GPS, 
~ Seng / papan rambu, 
~ Alat tulis, 
~ Paku, 
~ Palu, 
~ Buku panduan jenis-jenis gulma, 
~ Peta kerja RKT 2008 S/d RKT 2011,
~ Balok / kayu bulat dan 
~ Kendaraan untuk transportasi




3. Pengumpulan Data 
3.1. Pembuatan Plot Ukur
Pengumpulan data di lapangan di lakukan pada setiap blok RKT yang sudah selesai di
Gambar 2: Penempatan lokasi plot pengamatan
lakukan kegiatan pemanenan yaitu pada blok RKT 2008,2009, 2010 dan 2011.

Plot ukur di buat pada bekas area jalan sarad dengan ukuran 4,5 m x 2 m sebanyak 3 plot setiap petak. Penempatan lokasi plot sampling ditentukan berdasarkan kelerengan, dengan kategori datar (0 - 15%), sedang  ( 15 - 25%) dan curam ( > 25%).
Lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 2 disamping.
  


3.2. Pemasangan papan informasi & Pengambilan titik koordinat

Setiap plot di ambil lokasi koordinat geografisnya dan di pasang papan informasi yang di dalamnya tertera blok RKT, nomor petak, nomor plot, tanggal pengambilan data dan koordinat geogarafis.

Gambar 3 : Papan Informasi
 3.3. Pengambilan Data
Pengambilan data pada masing-masing plot dilakukan dengan pengamatan jenis-jenis vegetasi yang ada dan tumbuh didalam plot mulai jenis gulma sampai jenis-jenis tumbuhan. Tingkat permudaan yang diamati dibagi menjadi 3 kriteria, meliputi:
~ Tingkat Semai            : Permudaan dari kecambah s/d tinggi < 1,5 m
~ Tingkat pancang         : Permudaan dengan tinggi 1,5 m s/d  anakan diamtr < 10 cm
~ Tingkat Tiang             : pohon dengan diameter 10 cm  s/d < 20 cm


 4. Analisa Data
4.1. Indek Nilai Penting (INP)
4.2. Keragaman Jenis
4.3. Indek kekayaan Jenis
4.4. Indek Kemerataan Jenis (Evennes)





C. HASIL DAN KESIMPULAN

1.Jumlah jenis yang ditemukan

 

  



 2. Kerapatan dan Frekuensi Jenis


Kondisi Hutan
Kelerengan (%)
Gulma
Semai
Pancang
Tiang
K
F
K
F
K
F
K
F
E + 1
Datar
58148
5.0
14444
4.0
1481
4.0
-
-
Sedang
97407
6.3
14074
4.3
1481
1.0
-
-
Curam
42222
7.0
16667
6.3
4074
1.0
-
-
Rata-rata
65925
6.1
15061
4.0
2345
2.0
-
-
E + 2
Datar
45556
5.0
19630
6.7
741
0.7
-
-
Sedang
69630
6.3
25185
6.0
6296
1.7
-
-
Curam
48889
6.7
43704
7.0
1111
0.3
-
-
Rata-rata
54691
6.0
29506
6.5
2716
0.9
-
-
E + 3
Datar
29259
4.7
12593
6.3
3704
1.0
370
0.3
Sedang
17037
4.7
77778
5.3
3333
2.3
370
0.3
Curam
20370
6.7
39259
6.0
4815
1.7
-
-
Rata-rata
22222
5.3
43210
5.8
3950
1.6
246
0.2
E + 4
Datar
23333
4.3
31852
8.0
5185
2.3
1852
0.7
Sedang
22963
5.3
28519
6.7
4074
2.7
-
-
Curam
21111
5.0
30000
6.7
4074
2.0
741
0.3
Rata-rata
22469
4.8
30123
7.1
4444
2.3
864
0.3
  


Dst..............


D. KESIMPULAN

1.  Nilai komposisi permudaan dan tumbuhan bawah baik dari jumlah maupun total   jumlah jenis pada area bekas jalan sarad pada kondisi hutan pasca pemanenan 1 (satu) tahun sampai dengan 4 (empat) tahun pasca pemanenan mengalami peningkatan dari kondisi hutan E+1 s/d E+4.  Untuk tingkat permudaan semai jenis-jenis dominan dengan Nilai Indek Penting ( INP ) di atas 10 % di dominasi oleh jenis-jenis komersial tebang,  artinya homogenitas hutan masih terjaga. 

2. Perlakuan-perlakuan pasca pemanenan sangat mempengarui proses percepatan suksesi masyarakat hutan pada area bekas jalan sarad,  pembuatan parit lintang yang selama ini di lakukan untuk menahan laju erosi dan mengurangi tingkat sedimentasi ternyata juga sangat membantu proses percepatan pertumbuhan vegetasi yaitu menahan biji-biji tumbuhan yang jatuh dari pohon-pohon induk dan tegakan tinggal yang terbawa arus sehingga akhirnya banyak tumbuh di sekitar area parit lintang, pembuatan parit lintang yang sesuai SOP penyaradan baik dari sisi jarak maupun arah yang benar sangat membantu percepatan proses recavery vegetasi pada area bekas jalan sarad. Selain dampak negatif akibat kegiatan pembukaan jalan sarad yaitu terjadinya pemadatan tanah dan keterbukaan tanah juga mempunyai dampak positif yaitu dengan terbukaan lapisan tajuk hutan akan menyebabkan terjadi suksesi ledakan populasi tumbuhan di sekitar area jalan sarad. Di beberapa plot di Blok 2008 s/d 2011 di ketemukan banyak jenis Ficus yang merupakan salah satu pakan satwa. Jenis Ficus merupakan salah satu dari beberapa jenis yang mempunyai INP tinggi itu artinya persediaan pakan bagi satwa menjadi bertambah
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan

PELANTIKAN ANGGOTA BARU SAKA WANABAKTI TAHUN 2024 PBPH PT. Intracawood Manufacturing bersama Pramuka Satuan Karya (SAKA) Wanabakti Kwartir R...